Pengolahan limbah industri, khususnya limbah industri makanan dan minuman ringan, dilakukan guna untuk mengurangi zat-zat pencemar sehingga didapatkan air output yang sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Karena air limbah dari perusahaan minuman ringan mengandung kandungan zat-zat pencemar yang sangat kompleks maka untuk mengolahnya melibatkan banyak unit proses.
Tahapan Prsoses Pengolahan Limbah Cair di IPAL
Air limbah dari semua hasil produksi di alirkan melalui saluran air yang menuju bak input. Pada umumnya, limbah di industri ini berasal dari beberapa sumber yakni dari air pencucian mesin di setiap ruangan produksi, air limbah dari pencucian botol, limbah produk cair yang sudah kadaluarsa, dan lain sebagainya.
Input Air Limbah
Seluruh air limbah tersebut ditampung oleh bak penampungan yang mempunyai kapasitas 30.000 liter air limbah, namun sebelum memasuki bak input, air limbah melalui proses screening system yang bertujuan untuk memisahkan air limbah dari kotoran dan padatan yang terikut. Dibak penampungan ini juga dipakai Root Blower dan Air Diffuser yang bertujuan untuk mensuplai oksigen sehingga tidak terjadi pembusukan.
Equalisasi
Proses equalisasi ini mempunyai tujuan untuk meminimumkan dan mengendalikan fluktuasi aliran limbah cair baik kualitas maupun kuantitas yang berbeda dan meng-homogenkan konsentrasi limbah cair dalam bak equalisasi, dan di bak equalisasi dipasang 2 buah motor aerator yang berguna untuk mencegah pembusukan, juga untuk mengaduk limbah cair sehingga limbah bersifat homogen dan juga supaya tidak terjadi pengen-dapan. Di bak equalisasi juga dilakukan proses netralisasi awal secara manual yakni dengan pemberian coustik soda yang berfungsi untuk mencegah terjadinya bau asam, karena limbah di Industri rata-rata bersifat asam. Di bak equalisai terdapat 2 pompa yang beroperasi secara bergantian yang berfungsi untuk mentransfer limbah cair ke proses berikutnya.
Netralisasi
Limbah cair dari industri umumnya bersifat asam sehingga diperlukan proses kimia netralasi limbah cair. Untuk proses netralisasi ditambahkan bahan kimia basa dan bahan kimia basa yaitu coustik soda sebagai basa dan asam sulfat sebagai asam. Di bak netralisasi terdapat sebuah pH analyzer yang bertujuan untuk mengontrol pH. Dan di bak netralisasi dilengkapi dengan dossing pump yang berfungsi memompa asam sulfat atau coustik soda secara otomatis karena bekerjanya dikontrol oleh pH analyzer karena pada saat limbah cair mempunyai sifat asam, maka dossing pump memompa coustik soda ke bak netralisasi begitu pun sebaliknya, sehingga di bak netralisasi ini diusahakan pHnya mencapai ambang pH netral yaitu 6,5 – 7,5 .
Anaerob
Proses selanjutnya adalah anaerob, yaitu proses penguraian yang menggunakan bakteri anaerob sehingga didapatkan unsur-unsur yang lebih sederhana dan pada proses anaerob ini akan menghasilkan gas metan yang akan dibakar secara otomatis di unit biogas flare. Bak anaerob ini mempunyai kapasitas 60.000 liter. Unit anaerob ini dilengkapi dengan unit degassing column yang berfungsi untuk memisahkan gas yang tersuspensi di dalam air limbah. Fraksi gas akan terpisah kebagian atas degassing column dan mengalir ke unit biogas flare untuk dibakar, sedangkan fraksi air limbah didistribusikan secara gravitasi menuju bak aerasi untuk proses aerob. Dan efisiensi pada proses anaerob ini berkisar 60% sampai 70 %.
Aerasi
Setelah melalui proses penguraian anaerob, air limbah masih mengandung zat-zat pencemar lain yang tidak dapat diuraikan dengan proses anaerob maka dilakukanlah proses berikutnya yaitu proses penguraian organik menggunakan mikroorganisme aerob. Pada proses aerasi, mikroba yang digunakan adalah bakteri filamen yang berfungsi untuk mereduksi zat-zat pencemar yang tersisa. Di bak aerasi, zat-zat organik diubah kedalam bentuk karbon dioksida dan air, dan sejumlah energi juga dihasilkan sehingga mikroorganisme dapat berkembang biak. Bakteri aerobik memerlukan oksigen untuk menunjang kehidupannya, suplay oksigen didapatkan dari Root Blower dan Air Diffuser yang akan menyuntikan oksigen ke dalam bak aerasi.
Untuk menjaga proses penguraian agar proses penguraian berjalan sempurna, maka harus dipenuhi pula kebutuhan mikroba seperti pH antara 6,5-8,5, kecukupan oksigen, temperatur antara 20°C-30°C , bebas dari zat toksik dan juga kecukupan akan nutrien. Dan untuk mengetahui kecukupan kandungan nutrien, maka dilakukanlah pengecekan kandungan nitrit dan kandungan phospatnya. Nutrien akan dikatakan cukup apabila nilai nitrit ± 5 ppm dan nilai phospat ±0,5 ppm.
Klarifikasi
Klarifikasi adalah unit proses untuk memindahkan bahan padatan tersuspensi dalam limbah cair dengan prinsip gravitasi. Sedimentasi ialah unit proses untuk memindahkan partikel padatan terlarut dalam limbah cair. Pada unit klarifikasi, air limbah yang telah diuraikan terbagi menjadi 2fraksi yaitu fraksi supernatant dan fraksi padatan/lumpur. Supernatant secara visual telihat agak jernih dan sedikit pengandung padatan tersuspensi sedangkan sebagian padatan / lumpur yang mengendap dibawah clarifier akan dikembalikan ke bak aerasi sebagai Return Actifated Sludge menggunakan RAS pump dan sebagian dialirkan ke bak pengeringan lumpur. Supernatant kemudian mengalir secara over flow ke bak penampu-ngan air output limbah yang didalamnya ditanamkan ikan sebagai indikator kualitas air output limbah.
Bak Penampungan Air Output Limbah
Air limbah setelah melalui berbagai macam proses pengolahan air limbah, akhirnya didapatkan lah output limbah yang sudah seharusnya memenuhi baku mutu yang telah ditentukan. Sebelum air output limbah dialirkan menuju sungai, maka dilakukanlah unit pengkondisian air hasil olahan terhadap lingkungan, dimana didalamnya terdapat kolam ikan yang dapat diamati kehidupannya, secara singkat dapat disimpulkan jika ikan dapat hidup dengan baik. Maka air olahan telah memenuhi baku mutu, juga dilakukan pemeriksaan kualitas air buangan secara berkala di unit ini. Jumlah air buangan dapat terrekam pada alat ukur flow meter.
Sebenarnya masih ada 1 tahap lagi yang terakhir yaitu tahap pengkuran. Untuk cara pengukurannya bisa dilihat selengkapnya pada link di bawah ini :
Lihat juga :
Proses Pengolahan Air Limbah
Instalasi Pengolahan Air Limbah
Pengolahan Biologis pada Air Limbah
Pengolahan Air Limbah Domestik
Metode Pengolahan Air Limbah
Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit
Instalasi Pengolahan Limbah Hotel
Instalasi Pengolahan Limbah Mall
Instalasi Pengolahan Limbah Industri Otomotif
Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri
IPAL untuk Industri Tekstil
IPAL untuk Industri Makanan
Proses Pengolahan Air Limbah
Instalasi Pengolahan Air Limbah
Pengolahan Biologis pada Air Limbah
Pengolahan Air Limbah Domestik
Metode Pengolahan Air Limbah
Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit
Instalasi Pengolahan Limbah Hotel
Instalasi Pengolahan Limbah Mall
Instalasi Pengolahan Limbah Industri Otomotif
Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri
IPAL untuk Industri Tekstil
IPAL untuk Industri Makanan
Sumber : Anekacarapraktis
0 komentar:
Posting Komentar