Cara Memilih Root Blower

Leave a Comment
Sebelum kami berikan tips untuk cara memilih Root Blower, alangkah baiknya kita mengenal lebih dekat dengan Mesin yang satu ini. Agar kita benar-benar tahu betul seperti apa cara keranya dan apakah sesuai dengan yang sebenarnya anda butuhkan. Supaya pada aplikasinya nanti Root Blower itu bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa adanya tekanan batin dari Mesin karena salah aplikasi dan beban yang berlebih, atau tekanan batin dari teknisi karena Root Blower sering trouble, ataupun tekanan batin dari si pemilik karena biaya perawatan yang mahal ditambah biaya listrik yang tinggi akibat power motor yang berlebih. Untuk itu disini kami akan memberikan Tips Cara Memilih Root Blower yang tepat sebelum anda membelinya di Toko Jual Beli yang tersebar di internet. Oke tanpa berlama-lama mari langsung saja kita ulas bersama.

Proses Pemasangan Root Blower

Apa itu Root Blower dan bagaimanakah cara kerjanya?
Root Blower adalah mesin pompa udara / mesin tiup (discharge). Nama Root Blower itu sendiri diambil dari istilah Blow atau yang berarti Meniup. Untuk cara kerja yaitu dengan cara menghisap udara dari inlet kemudian diolah didalam mesin blower untuk diatur tekanan udaranya sebelum nanti ditiupkan / dihembuskan kembali udaranya menju outlet pipa (ruang tertutup) yang nantinya bisa digunakan untuk mensupplai ke sebuah sistem yang memerlukan udara. Contohnya seperti pada Aerasi IPAL yang membutuhkan udara untuk memenuhi kebutuhan oksigen bakteri agar tetap hidup. Juga pada kolam ikan dan tambak udang yang membutuhkan udara.

Klik di bawah ini untuk melihat contoh aplikasi Root Blower pada penggunaan lainnya.


Setelah selesi membaca biodata Root Blower di atas, itu artinya anda  telah mengetahui konsep dasar dari Root Blower. Selanjutnya kita akan mulai memasuki pokok inti pembahasan kita yaitu tentang Bagaimana Cara Memilih Root Blower yang Tepat.

Tips Cara Memilih Root Blower


1. Ketahui fungsi root blower pada aplikasi penggunaan


Sebelum anda memutuskan untuk membeli mesin Blower, sebaiknya anda tahu betul Blower itu nantinya akan di gunakan untuk apa? Jangan sampai nanti salah fungsi. Karena jenis blower sendiri ada berbagai macam di luar sana, ada Fan Blower, Aerator Blower, Ring Blower dan Root Blower. Juga Root Blower pun sebenarnya memiliki banyak model yang bisa anda pilih sesuai aplikasinya.

Klik di bawah ini untuk melihat beragam model Root Blower dari Anlet Jepang yang juga disertai keterangan Aplikasi penggunaan yang cocoknya untuk sistem apa.


2. Ketahui kapasitas dan tekanan udara yang dibutuhkan


Banyak yang salah kaprah disini ketika kita menentukan Root Blower hanya berdasarkan dari Power Motornya saja berapa hp misalkan. Padahal di sini kita tahu kalau konsep dasar dari Mesin Root Blower itu adalah selain untuk menghasikan udara juga dapat mengatur tekanan udara. Jadi yang sebenarnya kita butuhkan dan kita tentukan terlebih dahulu disini adalah Berapa Kapasitas Udaranya dan Berapa Tekanan Udaranya yang dibutuhkan dari sebuah sistem yang ada ditempat anda. Dan disini motor sifatnya hanya menyesuaikan saja dengan rasio pulley.

Hanya dengan mengetahui Fungsi Blower pada Aplikasi untuk apa, Kapasitas Udara dan Tekanan Udara yang dibutuhkan pada sistem berapa. Maka kita sudah bisa menentukan Blower mana yang cocok untuk daplikasikan pada sistem anda. Sehingga Root Blower dapat bekerja dengan maksimal sesuai dengan fungsinya dan efisien secara penggunaan.

Namun jika anda masih kesulitan dalam hal menentukan berapa kapasitas udara dan berapa tekanan udara yang sebenarnya dibutuhkan pada sistem di tempat anda. Jangan khawatir, team kami akan membantu anda. Langsung saja hubungi nomer berikut: 0823-2203-0415 bisa telpon atau whatsapp, atau bisa juga komentar di kolom bawah. Dengan cara menginfokan terlebih dahulu aplikasi penggunaannya untuk apa, nanti akan kami arahkan ke tahap selanjutnya.

Cara menentukan kapasitas dan tekanan udara yang dibutuhkan


Dalam tahap ini, kita akan menentukan kapasitas dan tekanan udara Root Blower yang dibutuhkan pada aplikasi sistem. Sebelumnya kita harus tahu betul mengenai sistem yang ada. Sebagai contoh berikut :

Kebutuhan udara untuk Aerasi IPAL
Yang perlu anda ketahui sebelumnya yaitu mengenai hal sebagai berikut:

  1. Ukuran aerasi IPAL
      - panjang kolam
      - lebar kolam
      - ketinggian air limbah dari dasar (bukan kedalaman kolam)

  2. Karakter air limbah yang akan di olah
     - BOD (Biological Oxygen Demand)
     - COD (Chemical Oksigen Demand)
     - MLSS (Mixed Liquor Suspended Solids)
     - TSS (Total Suspended Solids)

  3. Kapasitas pengolahan limbah perhari

Lihat juga cara memilih Diffuser Aerasi IPAL yang benar dan efektif, agar mendapatkan hasil yang maksimal :


Kebutuhan udara untuk Transfer Material (Pneumatic Conveyor)
Yang perlu anda ketahui sebelumnya yaitu mengenai hal sebagai berikut:

  1. Panjang sistem perpipaan
      - panjang total pipa horisontal
      - panjang total pipa vertikal
      - jumlah sudut atau belokan pipa
      - ukuran sudut pipa berapa derajat

  2. Karakteristik material yang akan di transfer
      - ukuran material
      - berat jenis
      - ketahanan suhu maksimal
      - kelengketan

  3. Kapasitas transfer material per jam

Jika sudah mengetahui mengenai detail sistem pada contoh di atas, maka langkah selanjutnya adalah kita mulai masuk pada proses perhitungan. Kami bisa membantu anda untuk melakukan perhitungannya, silahkan bisa anda hubungi nomor yang tertera di website ini atau bisa juga langsung email ke paul@yuanadam.com



If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 komentar:

Posting Komentar