Cara Pengujian Air Limbah Industri

Leave a Comment
Pengujian Air Limbah Industri

Pengujian Parameter Rutin


Air output limbah harus selalu diperiksa secara berkala adapun parameter-parameter yang diukur secara berkala adalah pH, COD, BOD, TSS, minyak dan lemak. Dan pengujian secara berkala itu dilakukan  didua tempat yaitu didalam perusahaan dan juga  dilakukan di lab luar yang telah mendapatkan akreditasi KAN. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang dapat meyakinkan . Dan pengujian yang dilakukan secara berkala di kantor IPAL hanya sebatas menguji pH, TSS dan COD.

Pengujian pH


Pengujian pH dilakukan secara berkala hampir setiap jam sekali di IPAL. Hal ini dilakukan untuk mengontrol kualitas air limbah secara garis besar.  Pengukuran pH dilakukan di beberapa sampel yaitu input air limbah, air limbah di bak equalisasi, air keluaran dari proses anaerob, air limbah yang telah melalui proses aerasi, dan juga air output limbah. Pengujian pH dilakukan menggunakan pH meter.

Pengujian TSS


Selain pH parameter lain yang diukur adalah parameter Totas Solid Suspended (TSS) yang secara visual pun dapat diketahui dari kejernihan air output limbah. Pengujian TSS ini dilakukan pada dua sample yaitu pada input air limbah dan air output limbah. Pengujian TSS dilakukan setiap minggu sekali dan berikut uraian pengujian TSS :

Alat- alat :
  • Colorimeter DR 890
  • Pipet 25 ml
  • Kuvet 25 ml
  • Beaker Glass
  • Tisu

Bahan :
  • Aquadest
  • Sample yang akan dianalisa

Cara Kerja :
  1. Pipet 25ml aquadest, masukan secara perlahan kedalam kuvet 25 (sebagai blangko)
  2. Pipet 25ml air limbah yang akan dianalisa TSS nya, masukan dalam kuvet, kocok hingga homogen (sebagai sample).
  3. Nyalakan Colorymeter DR890 kemudian tekan tombol PROGRAM, lalu tekan tekan 94, maka akan muncul program solid.
  4. Bersihkan permukaan kuvet blangko menggunakan tisu, kemudian masukan pada colorimeter dan tutup menggunakan penutup colorimeter.
  5. Kemudian tekan ZERO, maka akan muncul angka “0 mg/ltr” pada layar
  6. Angkat blangko dari colorimeter, siapkan sample.
  7. Bersihkan permukaan kuvet berisi sample dengan menggun-akan tisu, kemudian masukan kedalam colorimeter dan tutup.
  8. Kemudian tekan tombol READ, maka akan muncul nilai TSS nya “……mg/ltr”

Pengujian COD


Nilai Chemical Oxigen Demand (COD) adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengkonversi senyawa organik limbah cair. COD sangat penting untuk diperhatikan karena COD merupakan parameter pencemar yang sangat akan berpengaruh pada kehidupan biota air. Berikut adalah tahap-tahap pengujian COD :

Alat-alat :
  • Colorimeter DR 890
  • Pipet volume 2 ml
  • Pipet piller
  • COD reaktor
  • Tisu

Bahan :
  • COD Reagent
  • Aquadest
  • Sampel air limbah

Cara kerja :
  1. Pipet 2 ml aquadest, masukan dalam COD reagent, kocok hingga homogen (sebagai blangko)
  2. Pipet 2ml limbah yang akan dianalisa nilai CODnya, masukan dalam COD reagent, kocok hingga homogen (sebagai sample).
  3. Panaskan blangko dan sample dalam COD reaktor selama 2 jam, pada temperatur 150°C
  4. Setelah 2jam, angkat sample dan blanko dari COD reaktor dan dinginkan sampe temperatur ruangan
  5. Nyalakan colorimeter DR890, kemudian tekan PROGRAM, lalu tekan 17, maka akan muncul program COD.
  6. Pasang dudukan kuvet pada lubang colorimeter
  7. Bersihkan permukaan blanko dengan menggunakan tisu, dan masukan pada dudukan kuvetdan tutup menggunakan tutup colorimeter.
  8. Kemudian tekan ZERO, maka akan muncul angka “0 mg/ltr pada layar
  9. Angkat blanko dari dudukan kuvet, lalau siapkan sample
  10. Bersihkan permukaan sampel dengan menggunakan tisu, kemudian masukan pada dudukan kuvet pada colorimeter.
  11. Kemudian tekan READ, maka akan muncul nilai COD nya “……mg/ltr”





Sumber : Anekacarapraktis
If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 komentar:

Posting Komentar